Rabu, 26 Februari 2014

Mineral : ‘Sel’ Penyusun Batuan

Jika kita melihat tubuh manusia secara kasat mata, yang akan terlihat adalah kumpulan organ tubuh yang membentuk satu kesatuan kerja sehingga membentuk suatu individu bernama manusia. Jika diamati secara lebih detail, organ tersebut pun tersusun atas kumpulan bagian yang lebih kecil yang disebut sebagai sel.

Demikian pula pada batuan. Secara kasat mata pun hanya nampak sebagai suatu benda pejal yang keras. Namun, seperti tubuh manusia, batuan pun tersusun dari kumpulan material yang lebih kecil. Material penyusun batuan tersebut dinamakan mineral.

Untuk lebih jelasnya, kita lihat ilustrasi berikut.

Ilustrasi Singkapan, Batuan. dan Mineral
Ilustrasi Singkapan, Batuan. dan Mineral
Tubuh batuan yang tersingkap di alam, kita ibartakan sebagai tubuh manusia. Tubuh batuan tersebut tersusun atas satu atau lebih jenis batuan. Sama seperti tubuh manusia yang tersusun dari berbagai organ. Tubuh batuan tersebut dapat kita ambil sampel salah satu jenis batuannya atau disebut dengan hand specimen. Dari pengamatan pada hand specimen beberapa jenis batuan sebenarnya kita sudah dapat melihat material mineral penyusunnya atau dikenal dengan pengamatan makroskopis. Namun untuk memastikan secara lebih detail mengenai mineral penyusun batuan tersebut dapat dibantu dengan menggunakan mikroskop atau sering disebut pengamatan mikroskopis. Bahkan apabila ingin mengetahui apa saja komposisi kimia dalam mineral tersebut, bisa juga dilakukan analisis kimia. 

Mineral dapat didefinisikan sebagai senyawa anorganik padat yang terbentuk secara alamiah, dimana senyawa tersebut memiliki komposisi kimia tertentu serta struktur dalam yang khas pula. Namun pada beberapa mineral ada pula yang tidak memiliki struktur dalam atau dikenal dengan istilah mineraloid. Jumlah mineral yang telah disetujui oleh para ahli geologi sekitar 4000 mineral. Jumlah yang sangat banyak karena perbedaan unsur penyusun bahkan perbedaan struktur dalam dapat dikelompokkan dalam jenis mineral yang berbeda.

Untuk mengidentifikasi suatu mineral bukalah hal yang mudah. Bagi seorang ahli mineral pun terkadang cukup sulit membedakan berbagai jenis mineral. Semakin mahal dan modern peralatan yang digunakan, semakin bervariasi dan relevan hasil yang didapatkan. Namun ada beberapa sifat fisik mineral yang dapat dengan mudah diidentifikasi tanpa menggunakan peralatan mahal. Sifat fisik tersebut antara lain adalah warna, kilap, gores, bentuk kristal, belahan, pecahan, dan kekarasan. Khusus untuk kekerasan, ada beberapa mineral yang menjadi indeks kekerasan mineral yang dinyatakan dalam Skala Mohs. Ada pula beberapa barang di sekitar kita yang diajdikan pembanding dalam skala kekerasan mineral tersebut. Perbandingan kedua kekerasan itu dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Skala Mohs dan Pembandingnya
Skala Mohs dan Pembandingnya
Secara garis besar, mineral diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, antara lain :
  • Native Elements, merupakan mineral yang terbentuk pada kondisi khusus dan tidak berasosiasi dengan unsur lain. Jenis ini terdiri dari mineral logam (Cu, Pt, Au, Ag), semi-logam (As), dan non-logam (S dan C).
  • Sulfides, merupakan mineral dimana terdapat sulfur yang berikatan dengan logam. Kelompok ini umumnya memiliki daya hantar listrik dan specific gravity yang tinggi. Contohnya adalah sphalerite dan galena.
  • Sulfosalts, merupakan mineral yang jarang berasosisasi dengan aktivitas hidrortermal dan mineral sulfidA. Contohnya adalah pyragyrite dan enargyte.
  • Oxides, merupakan mineral hasil ikatan senyawa oksigen dengan logam/semi-logam dengan struktur close-packed oxygen. Contohnya adalah hematite dan cuprite.
  • Hydroxides, merupakan mineral antara senyawa logam dengan hidroksil aktif (OH). Contohnya adalah bauxite dan goethite.
  • Halides, merupakan mineral dengan senyawa halogen (F-Cl-Br-I). Contohnya adalah halite dan cryolite.
  • Carbonates, merupakan mineral karbonat yang membentukan ikatan kuat dengan logam. Contohnya adalah malachite.
Masih banyak lagi jenis mineral lain yang termasuk dalam golongan lain juga. Tulisan ini hanya membahas sebagian kecil dari jenis mineral tersebut. Jika ingin mengetahui lebih banyak mengenai jenis-jenis mineral dapat kalian baca Atlas of Minerals di perpustakaan terdekat. Karena jika ditulis disini semua, nanti perpustakaan akan semakin menipis jumlah pengunjungnya dan sebaliknya pengguna internet makin meningkat jumlahnya.

Ada pertanyaan? Tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar